Penting untuk menguasai cara pengolahan
makanan agar kandungan gizinya tidak “terbang ke udara.” Karena salah
olah, gizi bisa musnah.
Pengetahuan Anda tentang makanan
sumber gizi, sebaiknya diikuti dengan pengetahuan cara mengolahnya
dengan benar dan tepat. keliru mengolah makanan, bisa mengakibatkan
sebagian kandungan gizinya hilang. Ayo, belajar lagi cara memasak
berbagai makanan agar gizinya utuh dan rasanya pun lezat!
KARBOHIDRAT. Jangan
cuma terpaku pada nasi putih saja! Biasakan anak mengonsumsi beragam
sumber karbohidarat, seperti beras merah, kentang, ubi, singkong, mi,
bihun maupun jagung.
Cara memasak:
- Beras putih, ditanak atau ditim, yang penting, beras dimasak sampai matang dengan air secukuppnya agar tergelatinasi sempurna (pulen).
- Beras merah sebaiknya dicampur dengan beras putih agar pulen, karen aberas merah lebih keras.
- Jagung direbus dengan sedikit air sekiar sepuluh menit, kemudian di olesi mentega, garam dan gula.
- Ubi, dikukus dan dibuat pure (dihaluskan).
PROTEIN.
Bisa didapat dari berbagai makanan: daging-dagingan, ikan-ikanan, hati,
udang, kerang, tempe dan tahu. Pilih sumber protein yang mudah, murah,
enak maupun berkualitas tinggi adalah telur.
Cara memasak:
- Telur.
Ketika menggoreng jangan sampai warnanya kecokelatan karena kadar
gizinya akan berkurang. Yang terbaik, telur direbus sampai matang (7-8
menit) atau masak cepat, menggunakan sedikit minak dan bisa dicampur
dengan sayuran yang diiris halus.
- Ayam.
Cara terbaik, adalah dikukus untuk campuran soto, ditumis sebagai
campuran cap cay, disup, digoreng sebentar setelah dibumbui (diungkep)
atau digoreng sejenak menjadi ayam pop. Jangan lupa, buang kulit ayam
karena mengandung minyak jenuh.
- Daging-dagingan.
Protein pada daging justru harus dimasak dengan baik. Namun agar zat
besi zat besi tdak terbuang, daging jangan dimasak kelewat lama.
Sebaiknya ditim atau ditumis, karena itu potong-potong tipis-tipis atau
dicincang. Berbagai olahan daging seperti bakso dan sosis, proteinnya
tidak sebaik daging segar. Selain itu juga mengandung zat aditif
sehingga jangan terlalu sering dikonsumsi. Memasak bakso dan sosis
sebaiknya ditumis, disup atau sebagai campuran cap cay dan bihun goring.
Jangan digoreng karena akan menambah kadar lemak yang sudah tinggi.
VITAMIN DAN MINERAL.
Banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan. Semakin hijau waran
sayuran, makin banyak vitaminya. Semakin kuning, merah, atau biru warna
daging buah, vitaminya semakin kaya.
Cara memasak sayur:
- Vitamin A,D,E,K
(terdapat pada bayam, wortel, daun singkong, kangkung, kacang panjang,
katuk, sawi, jagung) larut dalam lemak. Jika dimasak bersama minyak
goreng, seperti ditumis, jangan terlalu lama sebab vitaminnya akan
habis.
- Vitamin C, B1, B2, B5, B12
(terdapat pada daun singkong, katuk, melinjo, sawi, kentang, seledri,
kucai, kacang panjang, kol. Tomat) larut dalam air, karena itu jika
direbus atau disup, jangan terlalu lama sebab vitamin akan habis.
- Rahasia merebus sayuran: masukkan sayur saat air sudah mendidih, bubuhi garam, angkat.
- Direbus maupun ditumis, pastikan sayur masih berwarna hijau, segar dan batangnya masih renyah.
- Hampir semua sayuran,
khususnya bayam, harus langsung dimakan setelah dimasak. Jangan tunda
lebih dari dua jam. Selain vitaminnya rusak, dikhawatirkan ada reaksi
kimia yang menyebabkan sayur tidak layak dimakan.
Cara mengolah buah:
- Agar
vitamin utuh sebaiknya buah dimakan langsung. Jika dijus, seratnya akan
hilang, jika disetup, vitamin berkurang saat dipanaskan. Diolah menjadi
es buah baik, tetapi kadar gula menjadi tinggi.
- Beberapa buah
akan lebih banyak vitaminnya jika dimakan dengan kulitnya, seperti apel,
pir dan anggur. Tetapi jika Anda khawatir terhadap sisa pestisida pada
kulit apel, sebaiknya dikupas saja.
Artikel diambil dari :
http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/Keluarga/tepat.mengolah.bahan.makanan/001/001/1342/3