Sabtu, 24 Desember 2016

Tips Memandikan Bayi

http://binyorum.blogspot.co.id/
  Tips memandikan bayi berikut ini mungkin perlu diketahui terutama bagi ibu yang baru melahirkan. Kekhawatiran dan kecemasan biasanya dirasakan oleh ibu baru saat akan mulai memandikan bayinya untuk pertama kali.
    Ekstra hati-hati memang diperlukan, tapi kekhawatiran yang berlebihan justru akan membuat bayi Anda pun merasa tidak nyaman. Jika sudah begitu, tentunya malah akan menambah kecemasan diri Anda sendiri. Tetaplah tenang dan lakukan komunikasi dengan bayi Anda agar ia juga tenang.
   Saat mandi bukanlah aktivitas yang menakutkan, Anda akan segera menemukan kesenangan dalam melakukan aktivitas ini. Saat bayi Anda kian bertambah usianya dan ia sudah bisa duduk sendiri, mandi akan menjadi aktivitas yang sangat menyenangkan.
Berikut ini beberapa tips memandikan bayi untuk Anda :

Pencegahan Ikterus / Kuning Pada Bayi

bayi
Ikterus / Kuning dapat dicegah sejak masa kehamilan dengan cara pengawasan kehamilan dengan baik dengan cara pengawasan kehamilan dengan baik dan teratur untuk mencegah sedini mungkin infeksi pada janin dan Hipoksia (kekurangan oksigen) pada janin di dalam rahim. Pada masa persalinan, jika terjadi Hipoksia, misalnya karena kesulitan lahir, lilitan tali pusar dan lain-lain segera diatasi dengan cepat dan tepat. sebaiknya sejak lahir biasakan anak dijemur di bawah sinar matahari pagi sekitar jam 7-8 setiap hari selama 15 menit dengan cara membuka pakaiannya

20 Hal Penting Perawatan Bayi Baru Lahir

Ditulis tanggal 30. Nov, 2009 oleh dr. M. Adi Firmansyah dalam Kesehatan Anak
Syukur, mungkin kata itu memang pantas diucapkan atas kelahiran si anggota baru keluarga. Perjuangan yang sarat penat ketika sembilan bulan mengandung dan perjuangan antara hidup dan mati ketika melahirkan seolah terhapus begitu saja saat mendengar tangisan pertamanya di dunia ini. Bila ini adalah pengalaman pertama tentunya akan menjadi suatu pengalaman yang tak terlupakan dan tak bisa dipungkiri, perasaan menjadi wanita seutuhnya telah membuncah di dada.

Beberapa masalah yang perlu diperhatikan pada bayi baru lahir:

http://binyorum.blogspot.co.id/
1. Hipotermia (kedinginan)

Bayi baru lahir terutama bayi dengan berat lahir rendah (< 2.500 gram) berisiko mengalami kedinginan karena luas permukaan bayi relatif lebih luas sehingga mengalami paparan yang lebih banyak. Hipotermia (kedinginan) adalah keadaan suhu tubuh bayi di bawah 36,5°C. Untuk menghindari dan mengatasi masalah hipotermia dapat dilakukan dengan berbagai cara.

http://binyorum.blogspot.co.id/
7 gangguan tumbuh kembang anak yang perlu kita ketahui. Perkembangan dan tumbuh kembang anak perlu kita pantau secara terus menerus. Dengan memperhatikan tumbuh kembangnya kita berharap dapat mengetahuinya secara dini kelainan pada anak kita sehingga langkah-langkah antisipatif lebih cepat kita ambil. Anak yang cedas adalah harapan setiap orang tua. Orang tua selalu berharap agar anaknya dapat tumbuh sehat. Berikut 7 gangguan tumbuh kembang anak yang perlu kita ketahui :


Pesatnya Tumbuh Kembang Bayi 0-6 Bulan

http://binyorum.blogspot.co.id/
Cara bayi menjalani kehidupan pada tahun pertamanya, tentu berbeda dengan cara kita sebagai orang dewasa dalam melihat dunia ini. Perkembangan keterampilan dan kemampuan dasar yang dikuasai bayi, berawal dari bentuk yang paling sederhana dan paling dekat dengan dirinya. Yakni, bagaimana bayi berinteraksi dan berkomunikasi dengan Anda dan pasangan, sebagai dua orang yang paling dekat. Berikut tumbuh kembang bayi usia 0-6 bulan


Usia 0 - I,5 bulan
  • Mulai mampu mengontrol gerakan otot-otot tubuhnya.
  • Membutuhkan banyak bantuan Anda untuk belajar mengangkat dan menopang kepalanya dengan otot-otot lehernya.
  • Menggerakkan tangan dan kakinya untuk menunjukkan bahwa ia tertarik dengan sesuatu yang ada di dekatnya.
  • Bisa tiba-tiba menggerakkan tubuhnya seperti kejang-kejang dalam rangka belajar mengendalikan diri. Itu sebabnya Anda perlu hati-hati dan memegangnya cukup kuat saat menggendongnya.
  • Ketika terjaga, berilah ia kesempatan belajar mengangkat kepalanya. Caranya, letakkan tubuhnya pada posisi telungkup, sehingga memaksa anak berlatih mengangkat kepalanya.
  • Lakukan face to face alias saling berpandangan muka dengannya, sesering mungkin

Tepat Mengolah Bahan Makanan

Penting untuk menguasai cara pengolahan makanan agar kandungan gizinya tidak “terbang ke udara.” Karena salah olah, gizi bisa musnah.

Pengetahuan Anda tentang makanan sumber gizi, sebaiknya diikuti dengan pengetahuan cara mengolahnya dengan benar dan tepat. keliru mengolah makanan, bisa mengakibatkan sebagian kandungan gizinya hilang. Ayo, belajar lagi cara memasak berbagai makanan agar gizinya utuh dan rasanya pun lezat!



KARBOHIDRAT. Jangan cuma terpaku pada nasi putih saja! Biasakan anak mengonsumsi beragam sumber karbohidarat, seperti beras merah, kentang, ubi, singkong, mi, bihun maupun jagung.
Cara memasak:

  • Beras putih, ditanak atau ditim, yang penting, beras dimasak sampai matang dengan air secukuppnya agar tergelatinasi sempurna (pulen).
  • Beras merah sebaiknya dicampur dengan beras putih agar pulen, karen aberas merah lebih keras.
  • Jagung direbus dengan sedikit air sekiar sepuluh menit, kemudian di olesi mentega, garam dan gula.
  • Ubi, dikukus dan dibuat pure (dihaluskan).
PROTEIN. Bisa didapat dari berbagai makanan: daging-dagingan, ikan-ikanan, hati, udang, kerang, tempe dan tahu. Pilih sumber protein yang mudah, murah, enak maupun berkualitas tinggi adalah telur.
Cara memasak:
  • Telur. Ketika menggoreng jangan sampai warnanya kecokelatan karena kadar gizinya akan berkurang. Yang terbaik, telur direbus sampai matang (7-8 menit) atau masak cepat, menggunakan sedikit minak dan bisa dicampur dengan sayuran yang diiris halus.
  • Ayam. Cara terbaik, adalah dikukus untuk campuran soto, ditumis sebagai campuran cap cay, disup, digoreng sebentar setelah dibumbui (diungkep) atau digoreng sejenak menjadi ayam pop. Jangan lupa, buang kulit ayam karena mengandung minyak jenuh.
  • Daging-dagingan. Protein pada daging justru harus dimasak dengan baik. Namun agar zat besi zat besi tdak terbuang, daging jangan dimasak kelewat lama. Sebaiknya ditim atau ditumis, karena itu potong-potong tipis-tipis atau dicincang. Berbagai olahan daging seperti bakso dan sosis, proteinnya tidak sebaik daging segar.  Selain itu juga mengandung zat aditif sehingga jangan terlalu sering dikonsumsi. Memasak bakso dan sosis sebaiknya ditumis, disup atau sebagai campuran cap cay dan bihun goring. Jangan digoreng karena akan menambah kadar lemak yang sudah tinggi.
VITAMIN DAN MINERAL. Banyak terdapat pada sayuran dan buah-buahan. Semakin hijau waran sayuran, makin banyak vitaminya. Semakin kuning, merah, atau biru warna daging buah, vitaminya semakin kaya.
Cara memasak sayur:
  • Vitamin A,D,E,K (terdapat pada bayam, wortel, daun singkong, kangkung, kacang panjang, katuk, sawi, jagung) larut dalam lemak. Jika dimasak bersama minyak goreng, seperti ditumis, jangan terlalu lama sebab vitaminnya akan habis.
  • Vitamin C, B1, B2, B5, B12 (terdapat pada daun singkong, katuk, melinjo, sawi, kentang, seledri, kucai, kacang panjang, kol. Tomat) larut dalam air, karena itu jika direbus atau disup, jangan terlalu lama sebab vitamin akan habis.
  • Rahasia merebus sayuran: masukkan sayur saat air sudah mendidih, bubuhi garam, angkat.
  • Direbus maupun ditumis, pastikan sayur masih berwarna hijau, segar dan batangnya masih renyah.
  • Hampir semua sayuran, khususnya bayam, harus langsung dimakan setelah dimasak. Jangan tunda lebih dari dua jam. Selain vitaminnya rusak, dikhawatirkan ada reaksi kimia yang menyebabkan sayur tidak layak dimakan.
Cara mengolah buah:
  • Agar vitamin utuh sebaiknya buah dimakan langsung. Jika dijus, seratnya akan hilang, jika disetup, vitamin berkurang saat dipanaskan. Diolah menjadi es buah baik, tetapi kadar gula menjadi tinggi.
  • Beberapa buah akan lebih banyak vitaminnya jika dimakan dengan kulitnya, seperti apel, pir dan anggur. Tetapi jika Anda khawatir terhadap sisa pestisida pada kulit apel, sebaiknya dikupas saja. 
Artikel diambil dari : http://www.ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/Keluarga/tepat.mengolah.bahan.makanan/001/001/1342/3

 

Contact Us

Nama

Email *

Pesan *

Total Pageviews